Rabu, 21 Juni 2017

Budidaya Labu Siam (Sechium edule)

Dalam Sistematika Tumbuhan (Taksonomi), tanaman labu siam diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub Divisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotiledonae
Ordo
: Violales
Famili
: Cucurbitaceae
Genus
: Sechium
Spesies
: Sechium edule

Labu siam (Sechium edule Sw.) di Jawa Barat dinamakan gambas sedangkan di Jawa Tengah disebut waluh jipang. Tanaman ini berumur panjang (lebih dari dua tahun). Hampir setiap orang gemar buah labu siam karena rasanya enak dan dingin. Selain itu, tanaman ini mengandung vitamin A, vitamin B, dan sedikit vitamin C.

Tanaman labu siam bersifat merambat dengan alat yang berbentuk pilin. Tanaman ini berbatang panjang, lebih kuat dari mentimun, dan bersifat tahunan. Batang tanamannya kecil, tetapi sangat panjang. Buahnya berbentuk bola lampu dan beralur-alur sebanyak 5 – 10 buah. Buahnya lunak (berdaging) dan banyak mengandung air. Pada permukaan buahnya tumbuh bulu-bulu yang tajam dan jarang seperti duri. Biji buahnya besar dan lunak.

Daun labu siam berlekuk menjari dan dangkal serta berbulu tajam. Daunnya mempunyai aroma sedap hingga daun muda enak disayur. Tanaman mempunyai akar tunggang dengan akar samping yang agak dalam dan kuat.

Labu siam dapat ditanam di dataran rendah maupun dataran tinggi. Tempat yang berhawa sejuk dan lembab (pegunungan) paling disukai oleh tanaman tersebut. Di dataran rendah labu siam sebaiknya ditanam di pinggir-pinggir kolam. Tanaman tersebut dirambatkan pada para-para di atas kolam karena tempat tersebut lembap. Adapun syarat yang penting agar tanaman tumbuh ialah tanahnya subur, gembur, pH tanah sebaiknya antara 5 – 6, dan air cukup tersedia. Namun, tanah tidak boleh becek.

Di Indonesia tanaman labu siam belum diusahakan secara besar-besaran karena harganya murah sehingga dianggap kurang menguntungkan bagi penanam. Daerah yang banyak ditemukan tanaman ini ialah Pacet (Cipanas). Waktu bertanam labu siam yang baik ialah pada akhir musim hujan. Pada musim kemarau labu siam pun dapat ditanam asalkan diberi air secukupnya.

Labu siam dikembangbiakkan dengan buahnya yang telah tua. Buah tersebut disimpan terlebih dahulu di tempat yang agak teduh supaya tunasnya tumbuh. Setelah panjang tunas kira-kira 10-20 cm (berdaun 34 helai), bibit tersebut dipindahkan ke kebun. Tanah yang akan ditanami dibuat lubang-lubang dengan ukuran 50 cm x 50 cm dan dalam 40 cm. Jarak antar lubang 3 m dan antar baris 5 m. Lubang tersebut diisi pupuk kandang atau kompos yang telah jadi sebanyak 3 – 5 kg. Setelah itu, tiap lubang ditanami satu buah bibit, kemudian ditutup dengan tanah tipis-tipis sampai rata. Penimbunan tanah terlalu tebal dapat menyebabkan bibit mudah busuk.

Setelah tinggi tanaman mencapai 50 cm, dibuatkan para-para dari bambu dengan tinggi 1,5 – 2 cm. Tanaman sudah mulai berbunga betina setelah dua bulan dari waktu tanam. Umumnya bunga tersebut dapat menjadi buah. Setelah berumur satu bulan, tanaman diberi pupuk agar berbuah bagus. Pupuk tersebut berupa urea dan TSP dengan dosis masing-masing 10 g dan 15 g per tanaman. Pupuk diberikan di sekeliling batang sejauh 5 cm.

Tanaman labu siam tidak perlu perawatan yang sulit, cukup dengan cara mengatur menjalarnya tanaman di atas para-para, memangkas tanaman yang terlalu gemuk, dan mengurangi daun-daun bila terlalu lebat. Selain itu, tanaman perlu pula dijaga dari serangan hama. Oteng-oteng (Epilachna sp.) merupakan hama yang biasa menyerang tanaman labu siam. Hama tersebut merusak daun hingga berlubang. Jika ada hama oteng-oteng, tanaman disemprot dengan insektisida Decis 2,5 EC 0,2 %.

Buah pertama dapat dipanen setelah tanaman berumur tiga bulan atau sudah penuh padat dan warnanya agak keputih-putihan. Keterlambatan memungut hasilnya akan menyebabkan rasa buah kurang enak. Tanaman yang terawat baik dan sehat dapat menghasilkan 150 buah per tanaman setahun. Produksi labu siam hanya untuk pasar lokal/dalam negeri. Adapun pendapatan yang diterima dari tanaman ini cukup besar. Tanaman labu siam yang tidak berbuah atau buahnya sudah sedikit dapat diremajakan. Caranya dengan memangkas atau memotong tanaman sampai 25 cm dia tas permukaan tanah.

Buah labu siam dapat disayur atau dilalap masak. Daun-daun yang masih muda pun dapat disayur. Buah labu siam yang telah diiris kecil untuk sayur akan terasa kaku. Oleh karena itu, labu siam ditambahkan sedikit garam dan diremas-remas dengan tangan agar lemas.

Daftar Pustaka :
Hendro, Sunarjono, Bertanam 30 Jenis Sayur (Jakarta : Penebar Swadaya, 2003)

*Gambar hasil pencarian di internet, bukan dari penulis.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Budidaya Bawang Merah (Allium spp.)

Dalam Sistematika Tumbuhan (Taksonomi), tanaman bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae ...