Selasa, 30 Mei 2017

Budidaya Ranti (Solanum nigrum)

Dalam Sistematika Tumbuhan (Taksonomi), tanaman ranti diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub Divisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotiledonae
Ordo
: Solanales
Famili
: Solanaceae
Genus
: Solanum
Spesies
: Solanum nigrum

Ranti atau leunca adalah tanaman semusim dengan tinggi batang sampai 0,5 cm. Buahnya terdapat dalam tandan-tandan serta bentuknya bulat dan kecil. Kandungan Vitamin C-nya dalam buah cukup tinggi. Di Jawa Barat ranti sangat digemari orang karena teksturnya renyah dan rasanya sedikit masam dan agak langu. Kita sering keliru dengan buah lain yang hampir serupa dengan buah ranti yang disebut tekokak (Solanum torvum). Ranti (Solanum nigrum L.) memiliki batang yang pendek dengan banyak cabang dan tidak berduri. Daunnya berkelompok dan berukuran panjang. Ujung daun meruncing, tetapi pinggir daunnya rata. Permukaan daun halus dan tidak berbulu. Tanaman ini berakar tunggang dengan banyak akar samping yang dangkal. Bunga ranti sempurna, ukurannya kecil seperti pada cabai dan berwarna putih seperti tekokak. Bentuk buah ranti bulat kecil. Saat muda buahnya berwarna hijau, setelah tua berwarna biru kehitaman, di dalam ruangan buah terdapat banyak biji.

Ranti dapat dengan mudah ditanam di dataran rendah maupun dataran tinggi, baik di tempat yang terbuka maupun tempat yang terlindung (teduh). Pada umumnya ranti ditanam di dataran tinggim diatas 500 m dpl. Ranti dapat diusahakan pada semua jenis tanah yang beriklim basah. Waktu tanam yang baik untuk ranti/leunca pada awal musim kemarau atau akhir musim hujan. Akan tetapi, ranti dapat pula pula ditanam pada musim hujan.

Ranti/Leunca dikembangkan dengan biji. Biji disemai terlebih dahulu seperti tanaman tomat. Setelah bibit berumur 1,5 bulan, bibit dipindahkan ke kebun dengan jarak tanamnya 40 cm x 40 cm. Tanah yang akan ditanami dicangkul dan diberi pupuk kandang yang telah matang 10 ton per ha. Selain itu, diberikan pupuk buatan urea sebanyak 40 kg/ha dan TSP 80 kg/ha. Pupuk buatan diberikan bila tanahnya tandus. Pemeliharaan tanaman ranti/leunca dengan cara membersihkan rumput pengganggu sambil menggemburkan tanahnya.

Buah ranti/leunca pertama kali dapat dipanen setelah tanaman berumur 3 – 4 bulan dari waktu menyebar. Buah yang dipetik biasanya yang hampir tua karena buah yang terlalu tua rasanya liat. Tanaman ranti yang baik dapat menghasilkan lebih dari 2,5 ton buah tiap ha. Perdagangan hasil produksi ranti masih terbatas untuk pasar loka Jawa Barat dan sekitarnya.

Buah ranti/leunca dapat digunakan sebagai obat diabetes. Selain untuk obat, buah tersebut dapat pula disayur dengan tauco dan cabai hijau. Buah ranti juga dapat dilalap mentah atau dilalap setelah direbus.

Daftar Pustaka :
Hendro, Sunarjono, Bertanam 30 Jenis Sayur (Jakarta : Penebar Swadaya, 2003)

*Gambar hasil pencarian di internet, bukan dari penulis.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Budidaya Bawang Merah (Allium spp.)

Dalam Sistematika Tumbuhan (Taksonomi), tanaman bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae ...