Dalam Sistematika Tumbuhan
(Taksonomi), tanaman terung diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom
|
: Plantae
|
Divisi
|
: Spermatophyta
|
Sub Divisi
|
: Angiospermae
|
Kelas
|
: Dicotiledonae
|
Ordo
|
: Solanales
|
Famili
|
: Solanaceae
|
Genus
|
: Solanum
|
Spesies
|
: Solanum melongena
|
Tanaman terung berbentuk perdu. Tanaman
ini berakar tunggang dengan akar samping yang dangkal. Batangnya bercabang
banyak dan berbulu agak kasar. Batangnya agak keras dan lebih kekar dari batang
tomat. Terung termasuk tanaman sayuran dataran rendah semusim. Terung berbunga
sempurna dengan benang sarinya tidak berlekatan (lepas). Jumlah bunga terung
dalam satu tandan banyak. Umumnya bunganya berwarna ungu, tetapi ada pula yang
berwarna putih. Sementara buahnya tunggal, tetapi ada pula varietas terung yang
buahnya antara 2 – 3 setiap tandan. Bentuk buahnnya beraneka ragam, di
antaranya bulat, lonjong atau bulat panjang. Warna buahnya ungu, tetapi ada
pula yang berwarna putih dan hijau bergaris putih. Setelah tua, buah berwarna
kekuningan dan berbiji banyak.
Terung (Solanum melongena L.) termasuk famili Solanaceae. Ada beberapa
jenis terung yang dikenal, diantaranya ialah terung kopek, terung craigi,
terung bogor, dan terung gelatik.
Terung kopek buahnya bulat panjang dengan
ujungnya tumpul. Warnanya ada yang ungu dan ada pula yang hijau
keputih-putihan. Varietasnya terdiri dari imperial, dusky, dan florida market.
Terung craigi buahnya bulat panjang dengan ujung runcing dan warnanya ungu.
Bentuk buahnya ada yang lurus dan ada yang bengkok. Varietasnya ialah
melionaire, black shine, dan kurunne. Terung bogor atau terung kelapa berbuah
bulat besar, berwarna putih dan hijau keputih-putihan. Rasanya renyah agak
getir. Contoh varietas ialah easter (putih) dan bogor (hijau). Terung gelatik
atau terung lalap buahnya seperti terung bogor tetapi lebih kecil. Warnanya
ungu atau putih keungu-unguan. Rasanya renyah, tetapi tidak getir. Varietasnya
ialah Black Beauty dan Black Bell. Keempat macam terung tersebut setelah tua
berkulit kuning. Ada jenis terung lainnya yaitu Solanum sanitwongsei.
Terung dapat dengan mudah ditanam baik di
dataran rendah maupun dataran tinggi. Itu sebabnya terung banyak ditanam di
pekarangan. Lahan penanaman terung harus subur, air tanahnya tidak menggenang,
dan pH tanah 5 -6. Musim tanam terung yang terbaik ialah musim kemarau walaupun
bisa juga musim penghujan.
Terung dikembangbiakkan dengan bijinya.
Caranya hampir sama dengan menanam tomat, yaitu dengan menabur biji di
persemaian dulu. Untuk 1 ha lahan diperlukan 500 g biji terung. Akan tetapi,
menurut teori, penanaman 1 ha hanya diperlukan 150 g biji terung yang daya
kecambahnya 75 %. Biji di persemaian akan tumbuh 10 hari kemudian. Setelah
bibit berumur 1,5 bulan atau kira-kira berdaun empat helai, bibit ditanam di lubang
tanam. Tiap lubang ditanami satu batang bibit yang sehat, kuat dan subur
tumbuhnya.
Sebelum bibit ditanam, lahan diolah
terlebih dahulu. Tanah yang akan digunakan dicangkul sedalam 30 – 40 cm dan
dibuat bedengan yang lebarnya 1,20 – 1,40 m. Tiap bedengan terdiri dari dua
baris tanaman dengan jarak antar baris 70 – 80 cm. Dalam barisan tanaman dibuat
lubang dengan jarak 50 cm. Tiap lubang diberikan pupuk kandang atau pupuk
kompos yang telah jadi sebanyak kira-kira 0,5 kg. Selain itu, di antara baris
tanaman dibuat pula parit yang lebarnya 20 – 30 cm.
Setelah tanaman berumur 2 minggu dari
waktu tanam, diberi pupuk buatan. Pupuk buatan tersebut berupa urea, TSP dan
KCl dengan perbandingan 1 : 2 : 1 sebanyak 12 g tiap tanaman. Pupuk buatan ini
diberikan di sekeliling tanaman sekitar 5 cm dari batangnya. Pemberian pupuk
buatan ini diulangi sekali lagi ketika tanaman berumur 1,5 – 2 bulan. Oleh
karena itu, untuk tanaman seluas 1 ha dibutuhkan sebanyak 150 kg urea, 300 kg
TSP, dan 150 kg KCl. Pada tanah tandus, pupuk N diberikan sampai 200 kg urea
per ha. Pemberian pupuk sebaiknya saat pendangiran tanah.
Pemeliharaan tanaman terung termasuk mudah
dibandingkan dengan tanaman tomat. Tanaman terung lebih tahan terhadap penyakit
layu dan hujan. Memeliharanya hanya dengan membersihkan rumput pengganggu dan
memberikan air bila kekeringan. Selain itu, memeliharanya dengan cara
memberantas hama dan penyakit yang menyerang tanaman terung.
Hama yang sering menyerang tanaman terung
ialah kutu-kutu daun. Kutu-kutu daun tersebut dapat dikendalian dengan Curacron
500 EC dan Ambush 2 EC. Penyakit yang berbahaya menyerang terung umumnya
disebabkan oleh cendawan. Cendawan Phomopsis
vexans dan Diaporthe vexans dapat
menyebabkan penyakit busuk buah, sedangkan cendawan Vertilisium alboatrum menyebabkan penyakit gugur daun. Kedua
penyakit ini sulit untuk diberantas. Akan tetapi, dengan menyemprotkan
fungisida, misalnya Dithane M-45 dengan konsentrasi 0,2 – 0,3 % biasanya dapat
menolong bila serangan belum menghebat.
Buah pertama dapat dipungut setelah
tanaman berumur empat bulan. Memungutnya jangan sampai terlambat karena rasa
buahnya menjadi liat atau kurang enak. Tanaman yang baik akan menghasilkan 10 –
30 ton buah terung tiap ha, tergantung varietasnya. Hasil produksi terung di
Indonesia sekitar 16.000 ton dengan luas areal tanam berkisar 17.000 ha.
Pemasaran buah terung masih selain pasar lokal (dalam negeri) juga telah diekspor.
Di luar negeri, seperti di Jepang, hargabuah terung cukup mahal.
Buah terung mengandung zat aktif yang
berfungsi untuk kontrasepsi. Selain itu, buah terung dapat mencegah penyakit
diabetes dan meningkatkan gairah kerja. Namun, bagi penderita penyakit radang
usus/rasang anus dan wanita penderita sakit pembesaran kandungan tidak
diperbolehkan makan buah terung karena dapat menimbulkan hal-hal kurang baik. Adapun
jenis terung Solanum sanitwongsei
buahnya baik sekali untuk obat kencing manis. Selain untuk obat, buah terung
biasanya dibuat sayur lodeh dan opor. Asinan (pickle) bisanya dibuat dari buah terung yang berukuran kecil.
Adapun terung yang biasanya dilalap mentah ialah jenis terung gelatik atau
bogor.
Daftar Pustaka :
Hendro, Sunarjono, Bertanam 30 Jenis Sayur (Jakarta : Penebar Swadaya,
2003)
*Gambar hasil pencarian di
internet, bukan dari penulis.